Spiga

Senin, 13 Juli 2009

Mendidik Anak Di Tengah Era Globalisasi

Perkembangan arus Globalisasi saat ini semakin gencarnya. Berbagai dampak yang ditimbulkannya semakin tak terhitung dan tak terkendalikan. Salah satu contoh dampak yang ditimbulkannya adalah terjadinya pergeseran perilaku atau moral anak-anak yang begitu cepat. Banyak kasus-kasus penyimpangan terjadi, seperti kenakalan remaja dan perilaku-perilaku lain yang melanceng dari nilai-nilai agama cukup meningkat.
Kasus-kasus penyimpangan anak tersebut sesungguhnya tidak bisa lepaskan a dari kondisi lingkungan yang menginginkan remaja melakukan hal tersebut. Walau penelitian secara khusus bagaimana dampak perkembangan media massa (Audio visual) saat ini belum menemukan nilai yang pasti, namun kenyatannya dalam kehidupan sehari-hari, pengaruh media sangat tampak pada usia anak.Berbagai tayangan yang selalu disuguhkan kepada kita banyak yang mengajarkan perilaku yang sesungguhnya tidak sesuai dengan ajaran perilaku atau moral agama islam. Lalu, bagaimana jika tayangan yang seperti itu tersuguhkan oleh anak-anak kita. Bukan tidak mungkin mereka lalu menyerap dan menirunya mentah-mentah. Hal itulah yang selalu dikhawatirkan oleh para orang tua kita.
Lebih parahnya lagi, anak-anak kita terkadang lebih mendengarkan nasihat film-film dari pada nasehat orang tuanya sendiri. Mereka lebih suka berada di hadapan TV dari pada duduk bersila mendengarkan Ustadz ngaji menguraikan nilai-nilai agama. Bahkan mereka lebih hafal Film-film dan tokoh-tokoh pemerannya dari pada tokoh-tokoh dalam islam, seperti Nabi Muhammad Saw. Sehingga setiap perilakunya hampir mencerminkan dan menirukan tokoh yang dianggap pahlawannhya. Dan nabi Muhammad sebagai suri tauladan yang baik semakin tidak dikenalnya. Kalau sudah seperti itu siapakah yang patut dipersalahkan.
Oleh sebab itulah, tantangan kita di era globalisasi saat ini cukup besar. Nilai-nilai agama yang harus ditanamkan kepada generasi anak-anak kita terasa semakin berat. Maka diperlukan usaha yang keras juga. Pertama, Menanamkan nilai-nilai agam kepada anak-anak kita sejak dini. Nilai-nilai Aqidah, Ibadah, dan Ahlak harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak kita dengan cara memberikan ilmu pengetahuan. Tidak kalah pentingnya, membiasakan mereka sejak dini untuk melekukan aktivas-aktivitas yang bernuansa Islami.
Kedua, menanamkan akan pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan. Dengan gencarnya pengaruh media-media tersebut, pengembangan dan penyerapan ilmu pengetahuan, bisa menjadi terhambat. Maka sangat penting dilakukan sejak dini. Membudayakan tumbuhnya perpustakaan-perpustakaan keluarga. Sehingga minat untuk mendalami ilmu pengetahuan semakin tertanam.
Ketiga, menanamkan kedisplinan waktu. Ini adalah penting bagi anak-anak kita sebab sebagi bekal kehidupannya kelak. Sehingga dengan kedisiplinan yang sudah tertanam itu, nantinya akan terwujud manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat mempergunakan waktu yang sebaik-baiknya. Setiap waktu yang ada dipergunakan untuk berbuat kebaikan dan mencari ridho Allah.
Keempat, menanamkan kemandirian sejak dini. Hidup di Era Globalisasi dan Informasi diperlukan semacam kemandirian tertentu. Maka sejak dini anak-anak kita dilatih untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka nanti dimungkinkan untuk tidak selalu tergantung kepada orang lain. Menanamkan rasa optimisme yang tinggi. Harapan yang tumbuh kemudian adalah agar pada saat mereka terjun ke dalam masyarakat dapat menghadapi segala persoalan kehidupan yang ada. Sehingga pengendalian diri yang baik sudah dimilikinya.
Pendidikan seperti itulah yang harus dilakukan di tengah Era Globalisasi saat ini. Intinya, pendidikan anak-anak tertujukan agar mereka memiliki penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama sekuat mungkin. Dan dapat mempergunakan ilmu pengetahuan sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianutnya. Bukan kemudian ia di perbudak oleh pengetahuan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar